PELANCONGAN :
Wisata Pulau penyengat, kota Tanjungpinang, Kepri.
salah satu tempat wisata ternama di Kepri.
Selasa, 26 Maret 2013
Rabu, 20 Maret 2013
Inspirasi
membuat sesuatu lebih indah memang tidak mudah, namun siapa sangka disaat hati dibawa tenang tanpa adanya kegundahan sesuatu akan berhasil indah pada waktunya.
"Setiap orang siapa yang tidak ingin hidup senang dengan harta berlimpah,"
banyak orang berpikir, kalau esok hari aku harus lebih baik dari hari ini, namun ucapan saja tidak bisa membuktikan apa-apa jika tidak lakukan dengan penuh semangat. Memang terkadang banyak rintangan menuju roma.
Keep Spirit. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (20/3/13)
POLITIK KEPRI
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal pendaftaran calon anggota legislatif Pemilu 2014 mulai 6 hingga 8 April 2013 mendatang.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 18 tahun 2012 yang disahkan oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM). PKPU tersebut pengganti dari PKPU Nomor 15 Tahun 2012.
Peraturan ini sengaja diajukan ke Kemenkum HAM, sebagai dasar hukum untuk verifikasi partai politik (parpol) yang sempat dinyatakan gugur di verifikasi administrasi pertama.
Tutut Endro Hastopriyono, Ketua Pokja Sosialisasi Pemilu 2014 KPU Tanjungpinang, mengatakan, pihaknya sudah menyosialisasikan hal ini kepada partai politik yang ada.
‘’Ya, saat ini sudah ditetapkan penjadwalan pelaksanaan Pemilihan Legislatif 2014 mendatang, dari KPU Pusat. Hingga saat ini masing-masing partai politik yang ada di Tanjungpinang, sudah menerima berkas jadwal tersebut,’’ jelas Endro kepada Tanjungpinang Pos, kemarin.
“Untuk penjadwalan pengumuman pendaftaran pencalonan legislatif, dibuka pada tanggal 6-8 April 2013 mendatang,”ujarnya tambahnya lagi.
Endro juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Tanjungpinang agar bersama-sama mengawal dan memberikan masukkan terhadap pelaksanaan pemilu yang akan datang.
“Selain menjadi pusat perhatian partai politik, pelaksanaan pemilihan legislatif nanti patut juga direspon masyarakat luas,” ujarnya
Saat ini menurutnya, KPU Tanjungpinang senantiasa akan terus berupaya memberikan informasi mengenai perubahan-perubahan, baik aturan maupun hal-hal lain terkait pelaksanaan pemilihan legislatif
Jumat, 15 Maret 2013
Tulisan : Zubir Z
HARAM BEJADAH
Ada satu negeri yang dulu megah..'
para pemimpinnya hidup mewah.'
banyak jabatan harta berlimpah..'
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah..'
mengemis dengan tangan menadah..'
Apa mau dikata...'
negeri ini tidak lagi megah..'
pulau di jual dengan harga murah..'
tanah di keruk menjadi limbah..'
laut yang biru berubah merah...'
ikan yang tenang gundah gelisah..'
Ada satu negeri di huni para bedebah..'
banyak orang dah salah langkah..'
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah..'
bersilat lidah dalam ceramah..'
bersikap santun dan penuh ramah..'
walau di dalam hati banyak ulah..'
Bila negerimu dikuasai para bedebah..'
Orang baik dianggap salah..'
Karena hanya penguasa yang boleh marah..'
Sedangkan rakyatnya hanya bisa pasrah..'
menunggu kedatangan tamu yang tiada ramah..'
alam murka terjadi musibah..'
amanah tak di jaga ALLAH pun marah..'
Kala melihat negeri ini dikuasai para bedebah..'
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah..'
Karena Tuhan tak akan pernah mengubah...'
sebelum kaumnya sendiri yang berubah..'
Wahai para bedebah..'
tiada tepat bagimu nama yang indah..'
HARAM BEJADAH pantaslah sudah'
karenamu semuanya punah ranah..'
Kini negeri sudah menjadi negeri HARAM BEJADAH..'
Zubir Z
RENUNGAN MALAM: NEGERI TANAH AIRKU
dalam kesunyian malam..'
kala ku merenung..'
diam tak berkata..'
membisu tanpa suara..'
saat pagi ku terbangun..'
irama lantunan lagu selalu bergema..'
negeriku tanah yang ku cinta..'
takkan ku lupa sepanjang masa..'
kadang hati terharu..'
kadang kala hati menanggis..'
saat teringat lantunan nada..'
tanah yang subur menjadi gersang..'
sungai yang indah berubah pudar..'
pantai yang putih menjelma kelam..'
langit yang biru bercampur hitam..'
kini negeriku..'
hanya tinggal sebuah nama..'
tanah yang subur telah terjual.'
sungai yang indah telah terkuras..'
pantai yang putih telah terkikis..'
langit yang biru datangkan banjir..'
kepada siapa harus menggadu,..'
pada pemimpin atau penguasa..????
tapi mereka tak ambil tahu..'
apa yang terjadi pada rakyat jelata..'
apalagi bertanya kepada pejabat..???????????
itu tak akan pernah dapat..'
karena mereka telah khianat..'
biarkan rakyat melarat asalkan mereka jadi kolongmerat..'
apakah kepada para aparat.???????????
semuanya tiada yang tepat..'
hukuman berlaku hanya untuk rakyat..'
tiada berlaku bagi peguasa dan berpangkat..'
hanya padamu Ya Allah..'
engkau maha penguasa dari para penguasa..'
engkau maha kodrat dari para pejabat..'
padamulah tempat kami menggadu..'
jaga dan peliharalah tanah airku..'
selamatkanlah negeriku..'
dari tangan pejabat yang penghianat..'
dari pangkuan aparat yang laknat..'
dari penguasa yang belumur dosa..'
oh negeriku..'
sedih dan pilu ku melihatmu..
duka dan haru ku memandangmu..'
walau apapn yang terjadi..'
engkau tetap negeriku..'
dalam kesunyian malam..'
kala ku merenung..'
diam tak berkata..'
membisu tanpa suara..'
saat pagi ku terbangun..'
irama lantunan lagu selalu bergema..'
negeriku tanah yang ku cinta..'
takkan ku lupa sepanjang masa..'
kadang hati terharu..'
kadang kala hati menanggis..'
saat teringat lantunan nada..'
tanah yang subur menjadi gersang..'
sungai yang indah berubah pudar..'
pantai yang putih menjelma kelam..'
langit yang biru bercampur hitam..'
kini negeriku..'
hanya tinggal sebuah nama..'
tanah yang subur telah terjual.'
sungai yang indah telah terkuras..'
pantai yang putih telah terkikis..'
langit yang biru datangkan banjir..'
kepada siapa harus menggadu,..'
pada pemimpin atau penguasa..????
tapi mereka tak ambil tahu..'
apa yang terjadi pada rakyat jelata..'
apalagi bertanya kepada pejabat..???????????
itu tak akan pernah dapat..'
karena mereka telah khianat..'
biarkan rakyat melarat asalkan mereka jadi kolongmerat..'
apakah kepada para aparat.???????????
semuanya tiada yang tepat..'
hukuman berlaku hanya untuk rakyat..'
tiada berlaku bagi peguasa dan berpangkat..'
hanya padamu Ya Allah..'
engkau maha penguasa dari para penguasa..'
engkau maha kodrat dari para pejabat..'
padamulah tempat kami menggadu..'
jaga dan peliharalah tanah airku..'
selamatkanlah negeriku..'
dari tangan pejabat yang penghianat..'
dari pangkuan aparat yang laknat..'
dari penguasa yang belumur dosa..'
oh negeriku..'
sedih dan pilu ku melihatmu..
duka dan haru ku memandangmu..'
walau apapn yang terjadi..'
engkau tetap negeriku..'
Tulisan : Zubir Zainal
MAK KU...'
dari buaiyan..'
sang mamak selalu berpesan.'
lantunan nyanyian selalu berdendang..'
gema suara ayat suci tak pernah hilang..'
saat masa anak-anak..'
sang mamak mengajarkan..'
tentang lika liku kehidupan..'
yang penuh cobaan dan tantangan..'
kala telah remaja..'
pesan sang mamak sangat berguna..'
ilmu di ajarkan tak pernah lupa..'
hingga tumbuh menjadi dewasa..'
ketika masa remaja di tinggalkan..'
masa dewasa pun dijalankan..'
perubahan tak bisa di hindarkan..'
karena hasutan dunia penuh kemajuan..'
kini diri telah dewasa..'
telah mengerti akan dunia..'
membuat insan jadi terlena..'
pesan yang diajarkan telah pun lupa..'
bahwa kehidupan dunia tipuan belaka..'
penuh sengsara berlimpah duka..'
zaman berganti dah berubah..'
umur pun kini semakin bertambah ..'
masa dewasa telah berpindah..'
usia tua tempat bersinggah..'
maakkkkkkkkkkkkk...'
oooooooooyy............'
maakkkkkkkkkkkk...'
dengarkan teriakan ananda..'
pekikan ananda yang terhina..'
pesan darimu mak telah sirna..'
hingga ananda salah menggira..'
tersesat jalan berlumur dosa..'
terkhilaf langkah tiada rencana..'
makkkkkkkkkkkkkkk..'
ooohhhhhhhhhhhhhhhhhhh...'
maaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkk kkkk...'
ampunilah ananda..'
maafkanlah ananda..'
yang kini telah ternoda..'
terperdaya akan tipuan dunia..'
tiada nyata penuh bencana..'
maaakkkkkkkkkkkkk....'
kini ananda baru tahu..'
betapa besar ajaran darimu..'
sungguh berguna pesanmu..'
sangat bermanfaat akan ilmumu..'
yang tak terganti setiap waktu..'
sampai hayat menjemputku..'
maakkkkkkkkkkkkkkkkk..'
kepergianmu terlalu cepat.'
tiada lagi pelukan darimu yang penuh hangat..'
kasih dan sayangmu pemberi rahmat..'
kini hilang tiada bertempat..'
tiada lagi untuk bertambat..'
maakkkkkkkkkkkk...'
namamu tetap di ingat..'
do'a dan restumu jadi penyelamat..'
agar ananda tiada tersesat..'
dalam hidup menjadi selamat...'
maakkkkkkk..'
ooohhh makkkkk...'
***
dari buaiyan..'
sang mamak selalu berpesan.'
lantunan nyanyian selalu berdendang..'
gema suara ayat suci tak pernah hilang..'
saat masa anak-anak..'
sang mamak mengajarkan..'
tentang lika liku kehidupan..'
yang penuh cobaan dan tantangan..'
kala telah remaja..'
pesan sang mamak sangat berguna..'
ilmu di ajarkan tak pernah lupa..'
hingga tumbuh menjadi dewasa..'
ketika masa remaja di tinggalkan..'
masa dewasa pun dijalankan..'
perubahan tak bisa di hindarkan..'
karena hasutan dunia penuh kemajuan..'
kini diri telah dewasa..'
telah mengerti akan dunia..'
membuat insan jadi terlena..'
pesan yang diajarkan telah pun lupa..'
bahwa kehidupan dunia tipuan belaka..'
penuh sengsara berlimpah duka..'
zaman berganti dah berubah..'
umur pun kini semakin bertambah ..'
masa dewasa telah berpindah..'
usia tua tempat bersinggah..'
maakkkkkkkkkkkkk...'
oooooooooyy............'
maakkkkkkkkkkkk...'
dengarkan teriakan ananda..'
pekikan ananda yang terhina..'
pesan darimu mak telah sirna..'
hingga ananda salah menggira..'
tersesat jalan berlumur dosa..'
terkhilaf langkah tiada rencana..'
makkkkkkkkkkkkkkk..'
ooohhhhhhhhhhhhhhhhhhh...'
maaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkk
ampunilah ananda..'
maafkanlah ananda..'
yang kini telah ternoda..'
terperdaya akan tipuan dunia..'
tiada nyata penuh bencana..'
maaakkkkkkkkkkkkk....'
kini ananda baru tahu..'
betapa besar ajaran darimu..'
sungguh berguna pesanmu..'
sangat bermanfaat akan ilmumu..'
yang tak terganti setiap waktu..'
sampai hayat menjemputku..'
maakkkkkkkkkkkkkkkkk..'
kepergianmu terlalu cepat.'
tiada lagi pelukan darimu yang penuh hangat..'
kasih dan sayangmu pemberi rahmat..'
kini hilang tiada bertempat..'
tiada lagi untuk bertambat..'
maakkkkkkkkkkkk...'
namamu tetap di ingat..'
do'a dan restumu jadi penyelamat..'
agar ananda tiada tersesat..'
dalam hidup menjadi selamat...'
maakkkkkkk..'
ooohhh makkkkk...'
***
Diduga Tersulut Puntung Rokok
Delapan rumah kontrak deret di RT03/RW08, tepatnya di depan Polsek Tanjungpinang Barat terbakar, sekitar pukul 15.40, Kamis (14/3). Warga sekitar mendengar suara ledakan dan suara tabung yang bocor dari salah satu rumah.
Salah seorang penghuni rumah kontrakan tersebut, Efendi, saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, sebelum kejadian itu, ia keluar dari rumah menuju ke sebuah warung untuk membeli gorengan. Sementara, istrinya berada di dalam rumah.
Saat menikmati gorengan, sekitar 20 menit kemudian, kepulan asap hitam terlihat dari arah rumahnya. Efendi segera mengendarai sepeda motornya.
Sayangnya, rumah kontrakan tersebut sudah hangus terbakar.
“Istri saya tak tahu kemana,” ujarnya.
Namun, warga lain menyampaikan kepada Efendi, istrinya terlihat lemah akibat melihat rumah kontrakan semi permanen itu terbakar. Ia selamat dari kebakaran tersebut.
Mendengar pernyataan tetangganya itu, kecemasan pada wajah Efendi terlihat hilang.
“Tak ada yang bisa diselamatkan. Cuma pakaian ini yang tinggal di badan,” ujarnya.
Informasi yang diperoleh dari warga lain, api berasal dari rumah adik Efendi yakni Dahlia.
“Warga mendegar suara ledakan dari rumah. Sepertinya dari kompor,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW 8 Kelurahan Bukit Cermin, Tanjungpinang Barat Sartono yang berhasil ditemui di lokasi kejadian mengatakan, usai salat Ashar, ia baru pulang kerja. Saat menuju rumah, kepulan asap hitam terlihat tak dari rumahnya.
Sejumlah warga terlihat panik dan menyiramkan air dari ember ke rumah yang terbakar. Rumah kontrakan yang terbakar itu terdiri dari delapan ruangan yang dihuni oleh sembilan keluarga.
“Satu deret rumah kontrakan hangus terbakar. Rumah itu milik Mak Endang,” ujarnya.
Pantauan Tanjungpinang Pos, rumah kontrakan tersebut berada di kawasan padat penduduk. Rumah yang satu dengan yang lainnya hampir sangat dekat.
Hanya dua unit mobil pemadam kebakaran Kota Tanjungpinang yang tiba di lokasi. Sejumlah warga masih terlihat mengeluarkan barang-barang berharga di dalam rumah.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.20. Kebakaran ini menjadi perhatian Kapolres Tanjungpinang Ajun Komisaris Besar Polisi Patar Gunawan.
Pasalnya, lokasi kebakaran tak jauh dari asrama polisi.
Menurut salah seorang petugas pemadam, kebakaran sebelumnya terjadi di Kampung Bulang. Beberapa hekat lahan terbakar. Diduga api berasal dari puntung rokok.
Saat kebakaran di Bukit Cermin ini juga terjadi kebakaran di kawasan lain, Kampung Bugis.
“Dua unit mobil pemadam lainnya sudah ke sana,” ujarnya.
Kebakaran ini mengundang simpati Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah yang mendatangi lokasi sore hari. Ia berbincang dengan korban kebakaran. ***
Delapan rumah kontrak deret di RT03/RW08, tepatnya di depan Polsek Tanjungpinang Barat terbakar, sekitar pukul 15.40, Kamis (14/3). Warga sekitar mendengar suara ledakan dan suara tabung yang bocor dari salah satu rumah.
Salah seorang penghuni rumah kontrakan tersebut, Efendi, saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, sebelum kejadian itu, ia keluar dari rumah menuju ke sebuah warung untuk membeli gorengan. Sementara, istrinya berada di dalam rumah.
Saat menikmati gorengan, sekitar 20 menit kemudian, kepulan asap hitam terlihat dari arah rumahnya. Efendi segera mengendarai sepeda motornya.
Sayangnya, rumah kontrakan tersebut sudah hangus terbakar.
“Istri saya tak tahu kemana,” ujarnya.
Namun, warga lain menyampaikan kepada Efendi, istrinya terlihat lemah akibat melihat rumah kontrakan semi permanen itu terbakar. Ia selamat dari kebakaran tersebut.
Mendengar pernyataan tetangganya itu, kecemasan pada wajah Efendi terlihat hilang.
“Tak ada yang bisa diselamatkan. Cuma pakaian ini yang tinggal di badan,” ujarnya.
Informasi yang diperoleh dari warga lain, api berasal dari rumah adik Efendi yakni Dahlia.
“Warga mendegar suara ledakan dari rumah. Sepertinya dari kompor,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW 8 Kelurahan Bukit Cermin, Tanjungpinang Barat Sartono yang berhasil ditemui di lokasi kejadian mengatakan, usai salat Ashar, ia baru pulang kerja. Saat menuju rumah, kepulan asap hitam terlihat tak dari rumahnya.
Sejumlah warga terlihat panik dan menyiramkan air dari ember ke rumah yang terbakar. Rumah kontrakan yang terbakar itu terdiri dari delapan ruangan yang dihuni oleh sembilan keluarga.
“Satu deret rumah kontrakan hangus terbakar. Rumah itu milik Mak Endang,” ujarnya.
Pantauan Tanjungpinang Pos, rumah kontrakan tersebut berada di kawasan padat penduduk. Rumah yang satu dengan yang lainnya hampir sangat dekat.
Hanya dua unit mobil pemadam kebakaran Kota Tanjungpinang yang tiba di lokasi. Sejumlah warga masih terlihat mengeluarkan barang-barang berharga di dalam rumah.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.20. Kebakaran ini menjadi perhatian Kapolres Tanjungpinang Ajun Komisaris Besar Polisi Patar Gunawan.
Pasalnya, lokasi kebakaran tak jauh dari asrama polisi.
Menurut salah seorang petugas pemadam, kebakaran sebelumnya terjadi di Kampung Bulang. Beberapa hekat lahan terbakar. Diduga api berasal dari puntung rokok.
Saat kebakaran di Bukit Cermin ini juga terjadi kebakaran di kawasan lain, Kampung Bugis.
“Dua unit mobil pemadam lainnya sudah ke sana,” ujarnya.
Kebakaran ini mengundang simpati Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah yang mendatangi lokasi sore hari. Ia berbincang dengan korban kebakaran. ***
Langganan:
Postingan (Atom)