Senin, 22 April 2013

Kopi Hitam

*** Disaat malam mulai gelap bersama secangkir kopi hitam, aku duduk didepan komputer kesayangan yang biasa menemani hari ku saat ini.
melihat diriku, kini tidak lagi sosok seorang yang masih seperti dulu lagi. Ya memang kata orang kalau hidup itu perlu dinikmati, sambil dinikmati juga perlu menargetkan impian untuk meraih kesuksesan di hari tua.

"Yang penting jaga kesehatan mu nak.Kalau berjumpa dengan teman jangan mementingkan ego mu, hormatilah dia seperti engkau menghormati kedua ibu bapak mu,"ungkap Ibunda ku

 Saat duduk sendiri, tiba-tiba ibunda menghampiri ku, mungkin dia lebih tahu apa sebenarnya yang aku rasakan disaat lelah seharian pulang dari kerja.

Belum lagi, hampir setiap hari, dia selalu mengingatkan hati-hati diluar sana, jangan pernah berbuat hal yang tidak baik dan melukai orang lain, karna kerjaan mu itu, lebih dari pisau yang bisa melukai dirimu sendiri.

** aku hanya tersenyum dan mencoba lebih memantapkan kegelisahannya. dengan dibawakannya sepiring nasi goreng, dia pun mulai mennghibur ku dengan lelucon selama setiap hari kami dipisahkan oleh waktu.

Bagi ku arti sepiring nasi goreng melebihi rasa penat yang aku rasakan saat aku mulai lelah dengan aktifitas hari ini. Belum lagi kekhawatiran dia disaat malam aku mulai disibukkan dengan aktifitas ku sebagai seorang yang memiliki kepentingan dalam pergerakan organisasi kepemudaan.

"Sekarang dimana, kok belum pulang sudah jam berapa ? pertanyaan itu selalu muncul di hendphone ku disaat aku sedang berbincang soal organisasi ku kepada teman-teman pemuda seangkatan dengan ku.

Lewat sebuah sms yang disampaikan melalui tulisan kecil ayahku, aku paham bahwa mereka disana sangat menghawatirkan aku.

(22/4/13)

Minggu, 14 April 2013

Hasfullah Mahasiswa STAI MU Tanjungpinang Jadi Duta Genre Kepri 2013

BATAM - Mahasiswa STAI Miftahul Ulum Tanjungpinang, Hasfullah bersama Selfi Hermilia dari Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam terpilih jadi Duta Generasi Berencana Provinsi Kepri 2013.
Hasfullah dan Selfi Hermilia terpilih setelah menyisihkan 14 kontestan dari 6 perguruan tinggi di Kepri yang digelar di Hall Kepri Mall, Sabtu (13/4). Enam perguruan tinggi yang mengirim mahasiswa dan mahasiswinya di Duta Genre Kepri ini masing-masing dari Unrika, Poltek, UIB, Uniba, Stisipol, Stai Miftahul Ulum.
Pada acara penyisihan Generasi Berencana (Genre) Kepri 2013 itu Hasfullah terpilih sebagai juara untuk katagori putra. Menyusul dibawahnya  Riki Pratama dari Unrika sebagai juara 2. Sedangkan Dani Andrian dari Uniba harus puas di posisi ke 3.
Sementara, untuk katagori putri Selfi Hermilia meraih juara satu. Sedangkan juara 2 dan tiga juga diraih mahasiswi Unrika Dini Dwi Oktaviana dan Nur Hasikin.
Materi yang diujikan pada peserta yakni diuji dalam menyajikan makalah tentang anti narkoba, anti free sex, cegah penularan HIV AIDS. Selain itu setiap peserta juga mesti memiliki kemampuan dalam seni, seperti tari dan menyanyi dan menguasai budaya Melayu.
Acara ini yang digelar oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Menurut Panitia penyelenggara Genre Kepri 2013, Novia Enita, kedua pemenang berhak mewakili Provinsi Kepri untuk mengikuti lomba di tingkat Nasional yang akan digelar Mei 2013 mendatang.
Sebelum acara ini digelar, sambugnnya, pihak BKKBN sudah menyurati masing-masing perguruan tinggi yang ada di Kepri. Dan Pendaftarannya dilakukan dengan sangat singkat karena waktunya sudah mndesak.
Pendaftaran kita buka dari 8 April hingga 11 April,'' kata Novia Enita yang juga sebagai
Kasubid Ketahanan Keluarga Perwakilan BKKBN provinsi Kepri.
Untuk pemenang, sambungnya selain mendapatkan piagam dan piala juga diberi uang pembinaan. Hanya saja, Novia enggan menyebut total hadiah yang disediakan untuk pemenang dalam menjaring Duta Genre Provinsi Kepri 2013 ini.

Rabu, 10 April 2013

Mengintip suasana Ujian Skripsi STAI MU Tanjungpinang



Lulusan STAI MU Harus Bisa Baca Alquran

TANJUNGPINANG - Aktifitas sidang Skripsi di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Miftahul Ulum Tanjungpinang tahun ajaran 2012 - 2013 tampak menegangkan seluruh peserta calon wisuda Sarjana (S-1) menegangkan dan serius itulah wajah yang di rasakan sekitar 15 orang yang ikut sidang skripsi, Rabu (10/4) siang itu.

Dalam ruangan tertutup dengan satu meja dan kursi di tengah-tengah meja Dewan penguji seluruh siswa wajib memaparkan hasil penelitian yang mereka lakukan sebelumnya di lokasi tempat dimana sebelumnya mereka melakukan penelitian. Keseriausan

dirasakan tampak dari wajah mahasiswa yang mengikuti sidang. Apalagi tahun ini telah disepakati setiap calon sarjana harus memenuhi syarat tertentu jika tidak terpenuhi tentu akan dipertimbangkan hasil kelulusan mereka.

Suhardiman, Ketua Puket I Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Miftahul Ulum Tanjungpinang, yang juga menjadi penguji waktu itu mengungkapkan syarat wajib seebelum mengikuti sidang skripsi seperti ini tentu mereka harus menguasai bacaan Alquran disamping itu baru dilihat dari hasil penelitian yang mereka lakukan di lapangan.

"Kelulusan sangat berpengaruh terhadap penguasaan mereka terhadap bahan penelitian selain itu, mereka juga harus pandai baca Alquran,"ungkapnya kepada Tanjungpinang Pos kemarin.

Hal ini tentunya menjadi sasaran utama setiap calon sarjana keluaran STAI Miftahul Ulum Tanjungpinang karena berdasarkan pengalaman sebelumnya diakui dosen penguji bahwa masih banyak beberapa mahasiswa yang belum pandai baca Alquran.

Padahal menurut syarat internal kampus sesuai basis karena STAI Miftahul Ulum merupakan kampus berbasis agama tentunya harus pandai baca tulis Alquran.

Itulah sebabnya saat ini tidak jarang sidang skripsi ini banyak membuat mental mahasiswa kecut sebelum mengikuti sidang. saat ini hampir ratusan mahasiswa STAI Miftahul Ulum sedang disibukkan dengan sidang skripsi, hampir setiap hari kampus yang terletak di jalan Kepodang batu 11 itu ramai dikunjungi mahasiswa semester 8 dan 9, bukan hanya untuk melakukan sidang skripsi akan tetapi masih banyak diantaranya yang melakukan konseling bagaimana bisa ikut sidang tahun ini dan bisa sarjana akhir tahun 2013 ini.

Kembali pada lanjutan sidang Skripsi yang diceritakan diatas, secara bertahap pelakasanaan sidang skripsi yang dilakukan di sekolah berbasis agama ini, calon sarjana dari tiga jurusan berbeda tentunya disamping mereka harus menguasai materi juga harus menjaga etitude saat mereka menjelaskan tentang materi penelitian.

"Kami tak keberatan dengan tes baca tulis alquran, namun yang menjadi ketakutan kami saat presentasi di depan dewan penguji adalah ketika di tanya melenceng dari hasil penelitian kami dilapangan,"ungkap Siti salah satu peserta sidang skripsi, kemarin.

Dipastikan tahun ini Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Miftahul Ulum Tanjungpinang ini, akan mewisudakan ratusan sarjananya awal September mendatang.