Antara ANAK
JALANAN dan BADAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI KEPRI
18 februari 2012
Tanjungpinang. Inilah seputar gambaran anak – anak jalan di kota
Tanjungpinang, banyak diantara mereka yang mengahabiskan waktu di jalan raya
seperti ini hanya untuk menjajakan Koran atau ngamen ditengah bundaran lampu merah.
Setiap bundaran lampu merah di kota Tanjungpinang
seperti Jalan Basuki rahmat, lampu merah bundaran Pamedan, dan terakhir di
lampu merah Kota piring. Inilah mereka setiap pagi dan sore dengan raup wajah
yang sangat lesu dan kecapean kalau kita lihat.
Menurut data yang saya dapatkan berdasarkan hasil
survey oleh Forum BEM Peduli Pendidikan Anak ( FBPPA ) Kota Tanjungpinang, data
anak – anak lover korang ( jualan koran ) jumlahnya 13 anak, Pengamen jalanan
jumlahnya 6 anak, pengamen anak punk jumlahnya 4 anak, pengemis 3 anak dan
pemulung 4 anak ( data bulan desember 2011 ).
Jadi angka yang dapat menjadi perhatian kita bersama di sini adalah anak
loper koran, anak loper koran atau anak jualan koran di kota Tanjungpinang
nilai nya lumayan menarik perhatian.
Setiap masyarakat ataupun pihak pemerintahan harus
menyoroti hal ini, mungkin selama ini ketika kita berhenti di setiap lampu
merah, hati ini selalu bertanya “ mengapa kok anak sebesar ini sudah bisa nekat
berjualan koran di jalan – jalan seperti ini yang medan nya sangat membahayakan
bagi diri mereka ? ” bahkan kalau kita lihat ada beberapa anak yang umurnya
masih sangat membahayakan untuk berjualan koran seperti ini dijalanan.
Apalah lagi, kemaren ketika saya pulang dari arah
kota tepatnya sekitaran jam 16.00 wib ada diatara anak – anak jalanan ini yang
berjualan koran tanpa mengenakan alas kakinya. Kita ketahui bahwa tanah aspal
bukanlah tanah yang biasa semkin teriknya matahari semakin panas aspal itu,
apakah ini tidak membahayakan bagi kesehatan diri pribadi mereka ?
Belum lagi dari cara berpakain mungkin dari saya
pribadi menilai apa yang mereka gunakan
untuk setiap hari pada waktu mereka berada di tengah bundaran jalan raya, itu
bukanlah cara yang sehat untuk kulit anak yang umur masih sangat labil ini
seperti mereka ! belum lagi asap – asap kendaraan yang mengepul sangat
menggangu kesehatan pernapasan mereka.
Banyak lagi kalau kita bayangkan penyebab – penyebab
yang akan ditimbulkan, akan tetapi dari setiap masalah yang terjadi terkadang
sudah menjadi kebiasaan bagi kita semua, kita hanya bisa melihat membayangkan,
bahkan berpikir sejenak “ kenapalah ada anak yang usia labil seperti ini di
izinkan orangtuanya untuk berjualan koran ? ” mungkin mayoritas kita hanya bisa
berkata seperti ini. jadi berbicara soal perhatian orangtua mereka ada beberapa
hasil survey dari rekan – rekan mahasiswa dapatkan bahwa anak – anak ini
berjualan koran hasil nya untuk di tabung dan membantu perekonomian orangtua
meraka. Dari pihak orangtua anak sendiri mengatakan anak – anak mereka sudah
terbiasa hidup seperti ini, jualan koran dijalan setiap pagi terkadanga
dilanjutkan siang hari sepulang mereka dari sekolah. Dan bahkan salah satu
orangtua mereka merasa dengan mereka berjualan koran seperti ini, mereka dapat
membiayai makan bahkan jajan mereka tanpa ongkos yang harus di keluarkan dari
kocek kami. Menurut pengakuan dari salah satu orangtua anak lover koran yang
didapatkan ketika waktu survey Forum BEM Peduli Pendidikan Anak kota Tanjungpinang tahun lalu.
Memang kalau kita pikirkan pemikiran dan kasih
sayang anak – anak ini begitu besar buat kedua orangtua mereka beda dengan
pemikiran anak di zaman sekarang ini. bahkan ada salah satu diantara anak lover
koran ini yang umurnya masih berkisar 7 tahun seorang beliau sampai saat ini
membiayai kehidupan dan membelikan obat – obatan sakit untuk seorang nenek yang
sudah lanjut usia. Pengakuan warga setempat anak ini hidup bersama dan sudah
begitu lama di tinggal salah seorang orangtuanya, yang menurut cerita berpisah
karena soal perekonomian dan percekcokkan dalam rumah tangga. Anak – anak
seperti ini selain berjiwa semangat ingin membantu perekonomian orangtua
mereka, juga punya misi yang begitu besar kedepan ada yang bercerita ingin menjadi
Pengusaha, Polisi, ada yang ingin menjadi seorang PNS dan bahkan menjadi
seorang ustazah.
Memang dari pihak Badan Pemberdayaan Perembuan dan Perlindungan
Anak ( BPPPA ) Provinsi kepulauan Riau, sekarang sudah mengadakan kegiatan mingguan
yang dilakukkan bertahap seperti di jelaskan Puji Astuti di Rumah singgah Engku
Putri dalam pertemuan dengan 40 anak jalanan bersama orangtua mereka sekaligus.
Dalam ungkapan nya “ kami mengharapkan agar orangtua tidak menganjurkan anak –
anak mereka bekerja dijalan demi membantu perekonomian keluarga, dan beliau
juga mengatakan sangat perihatin dengan kehidupan mereka, kita juga prihatin
dengan anak – anak yang akan menjadi tulang punggung bangsa ini kedepan. Kita
harus bersama – sama menyelamatkan anak bangsa ini.” maka itulah, dari Pihak
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( BPPPA ) Provinsi Kepri
mengadakan kegiatan Bulanan, dengan anak – anak jalanan dengan dibantu pihak
KPAID Provinsi Kepri dan pihak P2TP2A Rumah singgah Engku putri. Sumber harian Umum haluan Kepri 09 januari
2012.
Kegiatan ini, katanya sangat mendukung dalam upaya
mengurangi angka minimum anak – anak jalanan di kota Tanjungpinang, agar mereka
dapat menyadari betapa resiko – resiko besar yang akan mereka hadapi ketika
sering berada di jalanan. Tindakan yang dilakukan pemerintah ini baik, akan
tetapi apakah pemikiran yang dirasakan orangtua dan anak – anak sama seperti
apa yang sudah di programkan oleh pemerintah terkait?
Apakah semakin digalakkan kegiatan – kegiatan bulanan
oleh Badan Perlindungan anak ini akan semakin membuat anak sadar? Saya pikir
anak – anak merasa ke enakkan dengan kegiatan – kegiatan yang diberikan,
mengapa tidak mengadakan hal yang lain seperti membantu kehidupan mereka, buat
kegiatan belajar kecil yang materi – materi yang menantang imajinasi dan
kreatifitas mereka. datangkan seorang motivator yang membuat mereka simpatik yang
meyakinkan kalau tidak akan berada dan bekerja kembali di jalanan. Disamping
itu juga dari pihak orangtua sendiri, harus benar – benar memperhatikan anak
nya berikan kasih sayang walau kita sibuk dengan kerja demi kebutuhan sehari –
hari. Kasih sayang sangat penting, karena beberapa data yang didapatkan anak
merasa orangtua sibuk dengan kesibukan mereka sendiri tanpa mau peduli dengan
nasib mereka, Anak merasa kurangnya kasih sayang bahkan perhatian.
Mengapa saya tergerak hati ingin menulis artikel ini?
saya menyadari setelah berapa tahun saya tinggal di kota Tanjungpinang ini,
saya merasa telah banyak berkeliaran anak – anak jalanan di setiap perempatan
lampu merah jalan kota Tanjungpinang. dengan cara apa saya membantu mereka anak
– anak jalan ( lover koran ) ini, yang umur mereka rata – rata masih dibawah 10
tahun. Sudah bertarung dalam kehidupan yang begitu pedih seperti ini. mungkin
berapa masukkan bagi kita semua dalam hal upaya agar anak – anak jalanan baik
lover koran, Pengamen atau bahkan Pemulung agar dapat teratasi dengan baik. Langka
Awal, dalam upaya kita mewujudkan
masyarakat yang sejahtera yang telah tampak di tengah – tengah kita mari
bersama – sama mari kita peduli dengan mereka, dengan cara apapun kami siap
membantu. Kedua, buat suatu komunitas
kecil dimana dalam kegiatan nya dapat mengasah daya pikir anak. Ketiga, rata – rata anak – anak banyak
mempunyai bakat – bakat tertentu, seperti Bermusik, berjiwa Enterprenership
namun semua ini masih belum mendapat bimbingan yang jelas, mohon bersama – sama
kita usahakan agar bakat mereka tersalurkan. Keempat, sepertinya anak sangat kurang terdidik akan moral yang
baik, seperti bagaimana makan dan minum yang baik, cara berpakain yang baik,
cara berteman yang baik, ungkapan kata – kata yang baik, sepertinya sangat
minim nah, ini menjadi tugas kita bersama tidak hanya orangtua mereka bahkan
kita yang merasa peduli dengan masa depan anak bangsa. Mungkin dari keempat
tawaran ini sudah bisa mewakili ungkapan isi hati saya dalam membuat artikel
ini. dan saya sangat berharap ada suatu bentuk kepedulian kita bersama dalam
upaya menyelamatkan anak bangsa yang jika semakin kita biarkan dan kita lihat
saja dengan dua buah mata ini alamat visi kita akan terwujud sebagai tanah
melayu yang Sejahtera, Mulia dan ramah Lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar